Cast : Myungsoo, Woohyun, Sunggyu, Suzy.
Other Cast : IU
Genre : School
Life, friendship.
Length : Oneshoot
Rating : PG-17
Myungsoo POV
Sudah berapa
lama aku menatapnya berdiri mematung di depan papan nama sekolah ini? Aku mengernyit heran. Apa yang ia cari di papan tua itu?
Seperti ada yang aneh dengan nama sekolah ini atau entahlah.kulihat dia
mengenakan ransel biru dengan seragam yang sangat rapi. Sepertinya dia anak
baru.
“Ya!
Myungsoo-ya! Ngelamunin apa sih?” Woohyun, sahabatku sejak kelas satu di SMA
ini berhasil mengagetkanku. Kontan aku tersentak kaget dan melepas pandanganku
ari arah yeoja tadi.
“Aniyo.
Dwaesseo. Eh, kemana Sunggyu? Biasanya dia sama kamu.” Tanyaku mengalihkan
pembicaraan. Untuk sementara aku meninggalkan yeoja dengan tatapan kosong itu.
“Dia sibuk
mencatat tugas MTK dikelas.”
“Oh, kamu
sudah ngerjain?” dia Cuma menggelang nyengir, sambil lalu menyeruput teh hangat
yang ku pesan tadi di kantin depan sekolah.
“Kan sudah
ada Sunggyu. Sebentar lagi copy paste saja.”
Ting ting ting ting.... #suaraBel
“Sudah bel.
Gaja kembali ke kelas.” Ajak Woohyun. Aku hanya mengangguk dan mengikuti
langkah Woohyun setelah menghabiskan segelas teh hangat. Saat menyeberang jalan
menuju ke sekolah, aku melihat yeoja itu masih dengan tatapan kosong menatap
papan nama sekolah ini. Ada apa? Tanyaku heran. Ternyata benar. Yeoja itu siswi
baru di sekolah ini. Tadi jam pertama dia memasuki kelasku bersama seonsengnim.
Itu berarti sejak hari ini dia sekelas denganku. Di memilih duduk di deretan
depan bersama IU. Yang jelas jauh dari tempat dudukku saat ini yang terletak di
pojok kanan kelas dekat jendela.
“Gaja Myung!
Ikut ke kantin gak?” suara Hoya, teman sebangkuku mengagetkanku. Aku melihat ke
arah yeoja itu, dia masih stand by di tempat duduknya. Lalu kuplih jawaban
gelengan untuk Hoya. Untung temanku ini tidak begitu peduli dengan ketidak ikut
sertaanku ke kantin. Dia langsung berlalu pergi. Aku menarik nafas lega, dan
beranjak berdiri mencoba mendekati yeoja itu. Saat akan mendekatinya, dia
berdiri dan berjalan keluar kelas. Aku mengikutinya dari belakang, dan kulihat
dia memilih duduk di kursi panjang depan kelas. Tangannya memegang sebuah novel
berjudul “Autumn Melody”. Sedikit ragu, aku duduk di sampingnya.
“Jeogiyo.
Jeoneun Kim Myungsoo Imnida” sapaku pelan. Dia hanya menoleh sebentar,
menorehkan senyum dan pandangannya kembali tertuju pada novel yang dipegangnya.
“Aku duduk di sebelah belakang. Hari ini kita akan menjadi teman sekelas...”
aku kembali berbicara. Meski agak terdengar kaku. Tapi, aku berhasil membuatnya
menutup novelnya dan mulai menatapku.
“Ne. Semoga
hari-hariku di sekolah ini akan menyenangkan.” Sahutnya datar tanpa ekspresi.
Berbicara dengannya dan mencoba latihan berbicara ala presiden di depan boneka
salju. Tapi, aku tetap berusaha mengakrabkan suasana.
“Of course.
Kamu akan menjalani hari-hari yang menyenangkan di sekolah ini. Apalagi ada
aku.” *dih PD nya Kim Myungsoo*
Sekarang nada bicaraku menjadi sok lebay. Aku bercekikik
dalam hati. Tidak tahu lagi bagaimana caranya berbicara dengan putri salju satu
ini. Dia benar-benar dingin. Selanjutnya percakapan kita hanya diisi dengan
cerita basa basiku dan ucapan “Oh”, “Gitu ya?” atau “emm...” dari mulutnya.
Sesekali aku juga terpesona dengan lentik matanya, dan juga bola mata coklat
tuanya yang asli tanpa bubuhan soft line atau semacamnya. Natural girl. Dia
sangat menarik, itu menurutku.
7Days Later
Hari ini
adalah hari ke tujuh setelah kedatangnnya di sekolah ini. Dan prediksiku benar,
dia menjadi pusat perhatian, walaupun ku yakini dia tidak pernah mau dan merasa
risih. Untuk sementara, dia terkenal sebagai yeoja baru yang cueknya minta
ampun. Dan tentu gelar itu tidak berlaku untukku. Karena setiap hari aku tidak
pernah absen menyapanya, yang segera di balas dengan lontaran senyum manis.
Sekarang aku sedang bersama Woohyun dan Sunggyu di salah satu kursi kantin
dekat jendela. Di sini tempat paling nyaman untuk menghabiskan waktu istirahat
dengan semangkok mie dan segelas es jeruk di tambah pemandangan anggota team
cheerleaders yang sibuk latihan dibibir lapangan basket.
“Kalian tahu
siswi baru di sekolah kita?” Sunggyu memulai pertanyaan yang jelas membuatku
tersedak. Es jeruk yang baru saja ku teguk hampir muncrat.
“Yang sering
pake mantel coklat itu kan?” timpal Woohyun lalu melirik ke arahku.
“Waeyo?
Kesellek?” aku menggeleng.
“Yeoja itu
sekelas dengaku.” Sahutku kemudian.
“O..” WooGyu
ber”O” (?) panjang. Setelah satu menit
berlalu dengan diam, Sunggyu kembali melontarkan pertanyaan.
“Dari sekolah
mana?” aku mengangkat bahu.
“Alamat?” aku
kembali bergidik.
“Namanya kamu
pasti tahu kan Myung?”
“Namanya
Suzy...” jawabku singkat.
“Suzy?”
“Eo. Suzy.
Hanya itu yang aku tentangnya. Selebihnya, aku tidak tahu apa-apa”
“Hahahaha” iba-tiba
saja suara gelak tawa WooGyu terdengar menggema di seantero kantin, mengundang
puluhan mata tergoda untuk menatap kita. Menyadari hal itu, WooGyu segera
membekap mulutnya masing-masing. Aku ikut tertawa geli, pasti mereka berdua
kaget mendengar nama yeoja itu. Seperti reaksiku semunggu yang lalu, pas dia
memperkenalkan diri didepan kelas. Tapi sekarang aku mulai mengakui dia memang
cantik.
“Jadi nama
yeoja belagu itu, Suzy?”
“Kok belagu
sih? Tau dari mana kamu kalau dia belagu?” aku berusaha membela Suzy.
“dia belagu
banget kan Myung! Sok jual mahal. Kemarin aku nyapa dai pas pulang sekolah, eh
malah dicuekin. Terus aku kejar dia, eh aku malah kena gampar bukunya,
nyebellin kan?”
Sunggyu
bercerita dengan ekspresi mukanya yang membara. Kini giliran aku yang tertawa,
apalagi melihat posisi Sunggyu sebagai namja terpopuler di sekolah ini. Pasti
dia malu banget.
“Benar tuh
Sunggyu, aku juga kena gampar tadi pagi. Terus aku jadi bahan sorakan anak-anak
di koridor. Keterlaluan kan yeoja itu!” lagi-lagi aku tertawa.
“makanya
jangan macam-macam sama yeoja itu. Katanya nih ya, dia itu termasuk salah satu
keturunan orang minak jinggo.” Jawabku asal.
“Yang benar
kamu Myung?”
“Ah paling
juga ngaco. Myung kan emang suka gitu.”
“Di bilangin
tidak percaya. Makanya, jangan coba-coba deketin apalagi ganggu dia. Aku saja
teman sekelasnya tidak pernah dekat-dekat sama yeoja itu.” Ujarku lagi sok
serius. Padahal sedari tadi hatiku berkikik-kikik. Apalagi melihat tampang 2
chin-guku ini yang mulai sedikit percaya dengan ucapanku barusan. Mereka tampak
khawatir.
“Alah kamu
Hyun... percaya banget sama mitos-mitos seperti itu. Sudah, woles saja.”
Sunggyu menetralisir keadaan. Dan detik selanjutnya dia membekap suasana di
meja makan kita. Tidak ada yang memulai pembicaraan duluan. Kami bertiga
sama-sama sibuk menghabiskan makanan dan minuman kami masing-masing. Sesekali
aku hanya mengaduk es jeruk yang ada dihadapanku sambil mengiringi adukan
pikiran yang tengah berlangsung di otakku. Wajah putih dengan mata yang sangat
indah itu kembali terngiang dan menari di pelupuk mata. Ah! Aku mnggerutu,
kenapa sampai saat ini aku masih belum bisa mendekatinya?
Keadaan itu
terus berlangsung hingga bel anda masuk kelas berbunyi. Kami bertiga segera
berpisah dan memasuki kelas Jurusan masing-masing.
Sunggyu POV
Sepulang
sekolah, aku melihat dia berjalan beriringan dengan teman-temannya. Kuamati,
Suzy sedang mendominasi percakapan diantara mereka. Sesekali empat yeoja
disampingnya tertawa atau hanya sekedar mengulas senyum simpul. Mereka terlihat
sangat akrab.belum pernah aku melihat dia seceria itu. Yang aku tahu dia itu
sosok arogan, sok jual mahal, dan don’t care banget sama orang-orang sekitar.
Aku jadi inget kejadian tiga hari yang lalu, pas ketika aku mendekatinya, eh
malah kena gampar bukunya yang tebelnya minta ampun. Suer! Baru kali ini aku
dipermalukan sama seorang yeoja tak terkenal yang baru aja masuk ke dalam
daftar siswi SMA International Seoul (?). bukannya sombong nih ya, biasanya
yeoja-yeoja di sekolah ini yang hobby banget ngejar-ngejar aku. Sampai-sampai
aku harus punya tempat persembunyian untuk lari dari kejaran mereka. Lah,
sekoarang ok jadi aku yang ngejar-ngejar dia? Aneh banget kan? Apa karna dia
belum mengenalku? Atau jangan-jangan ada benarnya juga perkataan Myung tadi,
bahwa dia masih ada hubungan darah sama minak jinggo? Ah! Maldo andwae. Aku
sadari dia punya daya tarik tersendiri sebagai seorang yeoja. Jadi, mustahil
dia mengandalkan ilmu mandra guna atau manta-mantra aneh semacamnya untuk
menarik perhatianku. Suzy.... Suzy.... kamu semakin membuatku semakin
penasaran. Taeyeon, yeoja yang terkenal imut dan cantik itu, care banget kok
sama namja. Lah kamu?
“Eh, Sunggyu.
ngapain kamu disini? Lagi ngikutin Suzy ya?” kampret kamu Hyun! Dia mergokin
aku ngikutin Suzy. Spontan, lima yeoja yang sedari tadi jalan dihadapanku
menoleh ke belakang. Kearah wajahku.
“MALDO ANDWAE
KALAU AKU NGIKUTIN YEOJA BELAGU ITU!!! NAM WOO HYUN SSI!!!” aku menjawab
sekeras-kerasnya, biar Suzy dengar dan sekaligus meminimalisir warna merah di
wajahku, gara-gara maluku dikoridor. Aku melihat Suzy masih tetap memasangwajah
datarnya dan kembali menatap ke arah depan. Aku menghela nafas sebentar.
Kelihatannya dia tersinggung.
“Ya! Sunggyu
ssi... kamu ngikutin kita?” si cerewet Krystal berlagak sok kePDan. Cih!
“Aku mau
pulang. Jalan menuju parkiran itu Cuma satu, ya koridor ini. Jadi tidak ada
alasan kalau aku mengikutikalian.” Sahutku beralasan. Krystal hanya ber”O”,
lalu kulihat lengannya di tarik pelan oleh Suzy. Dia memberi isyarat untuk
mempercepat laju mereka. Sepuluh detik kemudian, sosok mereka hilang ditelan
belokan koridor. Baiklah, untuk hari ini aku akhiri sampai disini dulu. Kan,
besok-besok aku masih bisa melihat Suzy lagi di sekolah ini.
“Cie...
cie... kamu beneran ngikutin dia?” Woohyun kembali melontarkan pertanyaan
tololnya yang sempat membuat hatiku melompat barusan.
“Aniyo
Woohyun ssi. Nih aku mau pulang. Kamu mau nebeng lagi?”
“Sirheo!
Takut nabrak pohon! Soalnya kamu sedang tidak konsen nyetir. Dan sibuk mikirin
si dia... hahaha.....” seperti biasa, sikap sok tau Woohyun kembali muncul. Dan
lagi-lagi aku yang jadi korban.
“Ya! Kamu
jangan sok baca pikiran orang. Aku tidak ada perasaan apa-apa sama cucu minak
jinggo itu.”
“Ish...
geureohjima... nih buktinya.” Woohyun menyerahkan selembar kertas kucel
ketanganku., lalu beranjak perge setelah berteriak.
“Kapan-kapan
cerita ke aku saja ya Gyu!!!”
Dasar! Sahabat aneh! Aku segeramembaca coretan kecil yang
aku sadari sebagai tulisanku sendiri.
Kamu adalah jiwa baru yang datang menemui kerontang jiwaku.
Kamu adalah yeoja dari dimensi lain yang tengah menyapa kering hatiku.
Terima kasih atas oase yang kau bawa entah dari mana.
Bagaimanapun mendapatkanmu adalah impian terbesarku hari ini.
Suzy. Kau memang cantik.
Wait me in your heart.
Eomeo! Ini
kan curhatanku tadi pas pelajaran matematika. Aku lupa membereskan dan
membiarkannya keleleran gitu saja. Dan Woohyun sudah tau semuanya....
Myungsoo POV
Sempat kaget
juga sih. Ternyata aku dan sahabatku, Sunggyu, punya perasaan yang sama pada
Suzy. Tadi pulang sekolah, Woohyun memperlihatkan sebuah kertas berisi curhatan
Sunggyu.. Aku tidak menyangka, padahal tadi pagi di kantin, Sunggyu terlihat
sangat membenci Suzy. Atau dia pura-pura berlagak menyimpan dendam sama Suzy,
biar aku dan Woohyun tidak tau tentang perasaannya. Agar, imagenya juga tidak
turun, karena dia sangat populer di sekolah. Selain cerdas, dia juga punya
tampang menarik. Dan aku akui itu.
Aku menatap
langit-langit kamar. Perasaan aneh pada Suzy semakin bertambah setiap hari.
Semua berasal dari rasa penasaran. sejak aku melihatnya dengan tatapan kosong
di depan papan nama sekolah, seminggu yang lalu. Kurasakan mataku hangat oleh
genangan air mata. rasa rindu itu membuncah lagi malam ini. Ingin rasanya
cepat-cepat bertemu dengannya hari besok, kembali menatap mata cokelatnya dan
melihat senyum lembutnya. Suzy...
Suzy POV
Baiklah cukup
setengah bulan aku ada di SMA itu. SMA International Seoul, yang berisi
makhluk-makhluk tidak tahu aturan. Seharusnya aku bertugas untuk mengingatkan
mereka tentang buruknya keluyuran malam-malam, yadongan, tentang sopan santun
dan tertib aturan, tentang ough... terlalu banyak ilmu-ilmu aturan yang mereka
lewatkan. Aku tidak kuat berada diantara mereka. Aku masih remaja. Usiaku baru
17 tahun. Takut tidak kuat nafsu, kalau aku memaksakan diri berada diantara
mereka. Bukannya mereka yang mengikutiku, nanti malah aku yang mengikuti
kebiasaan buruk mereka. Orang-orangnya juga menyebalkan, apalagi yang namja.
Aku kan paling anti dekat sama namja. Tidak apa-apalah dibilang ice princess,
di sorakin sok jual mahal, aku tidak perduli. Yang penting aku tidak
dekat-dekat dengan mereka. Apalagi Sunggyu. aduh malas banget menghadapi namja
seperti dia. Menyebalkannya setiap hari. Tapi untung saja aku bisa cuek.
Katanya, dia namja terpopuler di sekolah. Aduh! Apanya yang populer coba, sopan
santun saja tidak punya. Ganteng sih ganteng. Tapi mendingan Kim Myungsoo
daripada Sunggyu. dia baik, sopan, dan tidak seperti Sunggyu. Hehe, ada sedikit
rasa juga sih sama namja itu. Uh kan, baru 2 minggu udah suka sama namja.
Aigoo. Hm... lelah juga sih bersikap pura-pura lembut dihadapan mereka, tapi
setidaknya aku tidak merusak nama baik yeoja sopan dengan cara jalanku yang
urakan dan tidak beraturan dan juga cara bicaraku yang ceplas ceplos. Aku jadi
kangen teman-teman asrama, disana aku hidup lebih aman, lebih leluasa dan
setiap detik waktuku lebih bermanfaat. Untuk mengingatkan mereka, kapan-kapan
saja. Saat ini aku mau memperdalam ilmu kesopananku dulu. Aku segera
menghubungi Eommaku di Busan.
“Yeoboseyo,
Eomma... aku tidak jadi sekolah dikota. Aku boleh kan kembali ke Busan?” eomma
langsung mengiyakan kemauanku. Aku menghela nafas lega. My village..... I’m
Coming....!!
Sunggyu POV
Argh!!!
Hari ini aku
dapat berita gempar. Berita yang berhasil menggemparkan seisi sekolah dan juga
isi hatiku. Suzy memutuskan berhenti dari sekolah. Dan memilih melanjutkan
sekolah di Busan. Ini benar-benar berita gempar. Aku bingung, mau diapakan
peasaan ini setelah dia pergi. Kalau boleh jujur, baru kali ini aku merasakan
suka pada yeoja terlalu dalam. Gara-gara, Suzy berbeda dengan yeoja-yeoja lain
di sekolah ini. Bukan hanya wajahnya saja yang good looking, tapi sikapnya yang
selalu menjaga diri dari namja, itu yang aku suka. Pertama aku sempat heran dan merasa aneh
dengan sikapnya selama ini. Bahkan pertama kali melihatnya, aku sempat merasa
jijik dan benci. Akhir-akhir ini aku sadar, ternyata dialah yeoja idamanku. Aku
salut, aku kagum. Rasa kagumku berujung pada sebuah perasaan yang sampai saat
ini belum sempat kuberi nama. Perasaan yang selalu membuatku bersemangat pergi
ke sekolah, sebuah perasaan yang setiap malam membuatku beranga tentangnya, sebuah
perasaan yang selama ini membuatku terpuruk, karena pemilik hati itu akan
pergi. Ah! Aku tidak mengerti,kenapa harus se mellow ini? Aku jadi menyesal,
kenapa dari kemarin selalu mengganggunya? Bukannya melindunginya. Aku jadi
menyesal tidak baik-baik padanya. Karena dengan cara baik-baik padanya, karena
selalu membuatnya marah dan kesal itulah, caraku memperhatikannya.
“Sudahlah
Sunggyu... sebuah perasaan tidak baik ditangisi. Sekarang lebih baik kamu minta
maaf padanya, agar tidak ada kesan buruk tentangmu.” Myungsoo menasehatiku.
Akuhanya mengangguk mengiyakan. Dan segera beranjak berdiri, tapi Myung
mencekal lenganku. “Aku butuh senyummu setelah ini Gyu. Kita punya perasaan
yang sama ke yeoja itu. Tapi aku yakin, setelah ini kita bisa menghadapi
semuanya...” aku kaget. Lalu tertawa kecil, baru menyadari sahabatku satu ini
juga suka sama ice princess itu. Dia kemudian menepuk pundakku.
“Move On!”
bisiknya pelan. Aku tersenyum dan segera berlari menuju Suzy. Meminta maaf, dan
mengucapkan salam perpisahan. Dia mengangguk lalu tersenyum manis, senyum yang
aku lihat untuk terakhir kalinya.
***
Benar-benar
perasaan dengan pertemuan yang sangat singkat. Jinjja!!! Baru kali ini aku
spesies ice princess. Benar-benar menggetirkan. Haha... baru kali ini juga, aku
mellow tentang perasaan, tapi baiklah, hari ini saatnya MOVE ON! Annyeonghi
gaseyo Suzy-a...
-Sunggyu
Tidak ada
lagi senyuman manis dan pemandangan bola mata coklat tua di pagi hari, yah...
aku berharap semoga aku tetap semangat mengikuti pelajaran dikelas walau tanpa
dia. *ehem... eciee....* ah, sudahlah. Relakan kepergannya. Kata Sungjong
“Cinta sejati itu melepaskan...”
-Myungsoo
Huft!!!
Akhirnya out juga! Annyeonghi gaseyo Myungsoo-ssi. Dan selamat! Kamu sudah
berhasil membuat hatiku berbunga-bunga. Tapi perasaan ini tidak akan ku biarkan
untuk terus tumbuh. Good bye all. Busan!!! I’m Coming!!!
-Suzy
Sejak
kehadiran Suzy, teman-temanku jadi gila semua. Sunggyu pura-pura benci tapi
sebenarnya suka, dan Myungsoo yang terang-terangan menampakkan rasa sukanya ke
Suzy. Untung aku selamat dari perasaan itu. Hahaha.....
-Woohyun
-End-