Jumat, 08 Mei 2015

She Is Suzy


Title             :She Is Suzy
Cast             : Myungsoo, Woohyun, Sunggyu, Suzy.
Other Cast   : IU
Genre          : School Life, friendship.
Length         : Oneshoot
Rating          : PG-17

Myungsoo POV
Sudah berapa lama aku menatapnya berdiri mematung di depan papan nama sekolah ini? Aku mengernyit heran. Apa yang ia cari di papan tua itu? Seperti ada yang aneh dengan nama sekolah ini atau entahlah.kulihat dia mengenakan ransel biru dengan seragam yang sangat rapi. Sepertinya dia anak baru.

“Ya! Myungsoo-ya! Ngelamunin apa sih?” Woohyun, sahabatku sejak kelas satu di SMA ini berhasil mengagetkanku. Kontan aku tersentak kaget dan melepas pandanganku ari arah yeoja tadi.

“Aniyo. Dwaesseo. Eh, kemana Sunggyu? Biasanya dia sama kamu.” Tanyaku mengalihkan pembicaraan. Untuk sementara aku meninggalkan yeoja dengan tatapan kosong itu.

“Dia sibuk mencatat tugas MTK dikelas.”
“Oh, kamu sudah ngerjain?” dia Cuma menggelang nyengir, sambil lalu menyeruput teh hangat yang ku pesan tadi di kantin depan sekolah.

“Kan sudah ada Sunggyu. Sebentar lagi copy paste saja.”

Ting ting ting ting.... #suaraBel
“Sudah bel. Gaja kembali ke kelas.” Ajak Woohyun. Aku hanya mengangguk dan mengikuti langkah Woohyun setelah menghabiskan segelas teh hangat. Saat menyeberang jalan menuju ke sekolah, aku melihat yeoja itu masih dengan tatapan kosong menatap papan nama sekolah ini. Ada apa? Tanyaku heran. Ternyata benar. Yeoja itu siswi baru di sekolah ini. Tadi jam pertama dia memasuki kelasku bersama seonsengnim. Itu berarti sejak hari ini dia sekelas denganku. Di memilih duduk di deretan depan bersama IU. Yang jelas jauh dari tempat dudukku saat ini yang terletak di pojok kanan kelas dekat jendela.

“Gaja Myung! Ikut ke kantin gak?” suara Hoya, teman sebangkuku mengagetkanku. Aku melihat ke arah yeoja itu, dia masih stand by di tempat duduknya. Lalu kuplih jawaban gelengan untuk Hoya. Untung temanku ini tidak begitu peduli dengan ketidak ikut sertaanku ke kantin. Dia langsung berlalu pergi. Aku menarik nafas lega, dan beranjak berdiri mencoba mendekati yeoja itu. Saat akan mendekatinya, dia berdiri dan berjalan keluar kelas. Aku mengikutinya dari belakang, dan kulihat dia memilih duduk di kursi panjang depan kelas. Tangannya memegang sebuah novel berjudul “Autumn Melody”. Sedikit ragu, aku duduk di sampingnya.

“Jeogiyo. Jeoneun Kim Myungsoo Imnida” sapaku pelan. Dia hanya menoleh sebentar, menorehkan senyum dan pandangannya kembali tertuju pada novel yang dipegangnya. “Aku duduk di sebelah belakang. Hari ini kita akan menjadi teman sekelas...” aku kembali berbicara. Meski agak terdengar kaku. Tapi, aku berhasil membuatnya menutup novelnya dan mulai menatapku.

“Ne. Semoga hari-hariku di sekolah ini akan menyenangkan.” Sahutnya datar tanpa ekspresi. Berbicara dengannya dan mencoba latihan berbicara ala presiden di depan boneka salju. Tapi, aku tetap berusaha mengakrabkan suasana.

“Of course. Kamu akan menjalani hari-hari yang menyenangkan di sekolah ini. Apalagi ada aku.” *dih PD nya Kim Myungsoo*
Sekarang nada bicaraku menjadi sok lebay. Aku bercekikik dalam hati. Tidak tahu lagi bagaimana caranya berbicara dengan putri salju satu ini. Dia benar-benar dingin. Selanjutnya percakapan kita hanya diisi dengan cerita basa basiku dan ucapan “Oh”, “Gitu ya?” atau “emm...” dari mulutnya. Sesekali aku juga terpesona dengan lentik matanya, dan juga bola mata coklat tuanya yang asli tanpa bubuhan soft line atau semacamnya. Natural girl. Dia sangat menarik, itu menurutku.

7Days Later
Hari ini adalah hari ke tujuh setelah kedatangnnya di sekolah ini. Dan prediksiku benar, dia menjadi pusat perhatian, walaupun ku yakini dia tidak pernah mau dan merasa risih. Untuk sementara, dia terkenal sebagai yeoja baru yang cueknya minta ampun. Dan tentu gelar itu tidak berlaku untukku. Karena setiap hari aku tidak pernah absen menyapanya, yang segera di balas dengan lontaran senyum manis. Sekarang aku sedang bersama Woohyun dan Sunggyu di salah satu kursi kantin dekat jendela. Di sini tempat paling nyaman untuk menghabiskan waktu istirahat dengan semangkok mie dan segelas es jeruk di tambah pemandangan anggota team cheerleaders yang sibuk latihan dibibir lapangan basket.

“Kalian tahu siswi baru di sekolah kita?” Sunggyu memulai pertanyaan yang jelas membuatku tersedak. Es jeruk yang baru saja ku teguk hampir muncrat.

“Yang sering pake mantel coklat itu kan?” timpal Woohyun lalu melirik ke arahku.

“Waeyo? Kesellek?” aku menggeleng.

“Yeoja itu sekelas dengaku.” Sahutku kemudian.

“O..” WooGyu ber”O” (?) panjang. Setelah satu menit  berlalu dengan diam, Sunggyu kembali melontarkan pertanyaan.

“Dari sekolah mana?” aku mengangkat bahu.

“Alamat?” aku kembali bergidik.

“Namanya kamu pasti tahu kan Myung?”

“Namanya Suzy...” jawabku singkat.

“Suzy?”

“Eo. Suzy. Hanya itu yang aku tentangnya. Selebihnya, aku tidak tahu apa-apa”

“Hahahaha” iba-tiba saja suara gelak tawa WooGyu terdengar menggema di seantero kantin, mengundang puluhan mata tergoda untuk menatap kita. Menyadari hal itu, WooGyu segera membekap mulutnya masing-masing. Aku ikut tertawa geli, pasti mereka berdua kaget mendengar nama yeoja itu. Seperti reaksiku semunggu yang lalu, pas dia memperkenalkan diri didepan kelas. Tapi sekarang aku mulai mengakui dia memang cantik.

“Jadi nama yeoja belagu itu, Suzy?”

“Kok belagu sih? Tau dari mana kamu kalau dia belagu?” aku berusaha membela Suzy.

“dia belagu banget kan Myung! Sok jual mahal. Kemarin aku nyapa dai pas pulang sekolah, eh malah dicuekin. Terus aku kejar dia, eh aku malah kena gampar bukunya, nyebellin kan?”

Sunggyu bercerita dengan ekspresi mukanya yang membara. Kini giliran aku yang tertawa, apalagi melihat posisi Sunggyu sebagai namja terpopuler di sekolah ini. Pasti dia malu banget.

“Benar tuh Sunggyu, aku juga kena gampar tadi pagi. Terus aku jadi bahan sorakan anak-anak di koridor. Keterlaluan kan yeoja itu!” lagi-lagi aku tertawa.

“makanya jangan macam-macam sama yeoja itu. Katanya nih ya, dia itu termasuk salah satu keturunan orang minak jinggo.” Jawabku asal.

“Yang benar kamu Myung?”

“Ah paling juga ngaco. Myung kan emang suka gitu.”

“Di bilangin tidak percaya. Makanya, jangan coba-coba deketin apalagi ganggu dia. Aku saja teman sekelasnya tidak pernah dekat-dekat sama yeoja itu.” Ujarku lagi sok serius. Padahal sedari tadi hatiku berkikik-kikik. Apalagi melihat tampang 2 chin-guku ini yang mulai sedikit percaya dengan ucapanku barusan. Mereka tampak khawatir.

“Alah kamu Hyun... percaya banget sama mitos-mitos seperti itu. Sudah, woles saja.” Sunggyu menetralisir keadaan. Dan detik selanjutnya dia membekap suasana di meja makan kita. Tidak ada yang memulai pembicaraan duluan. Kami bertiga sama-sama sibuk menghabiskan makanan dan minuman kami masing-masing. Sesekali aku hanya mengaduk es jeruk yang ada dihadapanku sambil mengiringi adukan pikiran yang tengah berlangsung di otakku. Wajah putih dengan mata yang sangat indah itu kembali terngiang dan menari di pelupuk mata. Ah! Aku mnggerutu, kenapa sampai saat ini aku masih belum bisa mendekatinya?

Keadaan itu terus berlangsung hingga bel anda masuk kelas berbunyi. Kami bertiga segera berpisah dan memasuki kelas Jurusan masing-masing.

Sunggyu POV
Sepulang sekolah, aku melihat dia berjalan beriringan dengan teman-temannya. Kuamati, Suzy sedang mendominasi percakapan diantara mereka. Sesekali empat yeoja disampingnya tertawa atau hanya sekedar mengulas senyum simpul. Mereka terlihat sangat akrab.belum pernah aku melihat dia seceria itu. Yang aku tahu dia itu sosok arogan, sok jual mahal, dan don’t care banget sama orang-orang sekitar. Aku jadi inget kejadian tiga hari yang lalu, pas ketika aku mendekatinya, eh malah kena gampar bukunya yang tebelnya minta ampun. Suer! Baru kali ini aku dipermalukan sama seorang yeoja tak terkenal yang baru aja masuk ke dalam daftar siswi SMA International Seoul (?). bukannya sombong nih ya, biasanya yeoja-yeoja di sekolah ini yang hobby banget ngejar-ngejar aku. Sampai-sampai aku harus punya tempat persembunyian untuk lari dari kejaran mereka. Lah, sekoarang ok jadi aku yang ngejar-ngejar dia? Aneh banget kan? Apa karna dia belum mengenalku? Atau jangan-jangan ada benarnya juga perkataan Myung tadi, bahwa dia masih ada hubungan darah sama minak jinggo? Ah! Maldo andwae. Aku sadari dia punya daya tarik tersendiri sebagai seorang yeoja. Jadi, mustahil dia mengandalkan ilmu mandra guna atau manta-mantra aneh semacamnya untuk menarik perhatianku. Suzy.... Suzy.... kamu semakin membuatku semakin penasaran. Taeyeon, yeoja yang terkenal imut dan cantik itu, care banget kok sama namja. Lah kamu?

“Eh, Sunggyu. ngapain kamu disini? Lagi ngikutin Suzy ya?” kampret kamu Hyun! Dia mergokin aku ngikutin Suzy. Spontan, lima yeoja yang sedari tadi jalan dihadapanku menoleh ke belakang. Kearah wajahku.

“MALDO ANDWAE KALAU AKU NGIKUTIN YEOJA BELAGU ITU!!! NAM WOO HYUN SSI!!!” aku menjawab sekeras-kerasnya, biar Suzy dengar dan sekaligus meminimalisir warna merah di wajahku, gara-gara maluku dikoridor. Aku melihat Suzy masih tetap memasangwajah datarnya dan kembali menatap ke arah depan. Aku menghela nafas sebentar. Kelihatannya dia tersinggung.

“Ya! Sunggyu ssi... kamu ngikutin kita?” si cerewet Krystal berlagak sok kePDan. Cih!
            
“Aku mau pulang. Jalan menuju parkiran itu Cuma satu, ya koridor ini. Jadi tidak ada alasan kalau aku mengikutikalian.” Sahutku beralasan. Krystal hanya ber”O”, lalu kulihat lengannya di tarik pelan oleh Suzy. Dia memberi isyarat untuk mempercepat laju mereka. Sepuluh detik kemudian, sosok mereka hilang ditelan belokan koridor. Baiklah, untuk hari ini aku akhiri sampai disini dulu. Kan, besok-besok aku masih bisa melihat Suzy lagi di sekolah ini.

“Cie... cie... kamu beneran ngikutin dia?” Woohyun kembali melontarkan pertanyaan tololnya yang sempat membuat hatiku melompat barusan.

“Aniyo Woohyun ssi. Nih aku mau pulang. Kamu mau nebeng lagi?”

“Sirheo! Takut nabrak pohon! Soalnya kamu sedang tidak konsen nyetir. Dan sibuk mikirin si dia... hahaha.....” seperti biasa, sikap sok tau Woohyun kembali muncul. Dan lagi-lagi aku yang jadi korban.

“Ya! Kamu jangan sok baca pikiran orang. Aku tidak ada perasaan apa-apa sama cucu minak jinggo itu.”

“Ish... geureohjima... nih buktinya.” Woohyun menyerahkan selembar kertas kucel ketanganku., lalu beranjak perge setelah berteriak.

“Kapan-kapan cerita ke aku saja ya Gyu!!!”

Dasar! Sahabat aneh! Aku segeramembaca coretan kecil yang aku sadari sebagai tulisanku sendiri.

Kamu adalah jiwa baru yang datang menemui kerontang jiwaku.
Kamu adalah yeoja dari dimensi lain yang tengah menyapa kering hatiku.
Terima kasih atas oase yang kau bawa entah dari mana.
Bagaimanapun mendapatkanmu adalah impian terbesarku hari ini.
Suzy. Kau memang cantik.
Wait me in your heart.

Eomeo! Ini kan curhatanku tadi pas pelajaran matematika. Aku lupa membereskan dan membiarkannya keleleran gitu saja. Dan Woohyun sudah tau semuanya....

Myungsoo POV
Sempat kaget juga sih. Ternyata aku dan sahabatku, Sunggyu, punya perasaan yang sama pada Suzy. Tadi pulang sekolah, Woohyun memperlihatkan sebuah kertas berisi curhatan Sunggyu.. Aku tidak menyangka, padahal tadi pagi di kantin, Sunggyu terlihat sangat membenci Suzy. Atau dia pura-pura berlagak menyimpan dendam sama Suzy, biar aku dan Woohyun tidak tau tentang perasaannya. Agar, imagenya juga tidak turun, karena dia sangat populer di sekolah. Selain cerdas, dia juga punya tampang menarik. Dan aku akui itu.

Aku menatap langit-langit kamar. Perasaan aneh pada Suzy semakin bertambah setiap hari. Semua berasal dari rasa penasaran. sejak aku melihatnya dengan tatapan kosong di depan papan nama sekolah, seminggu yang lalu. Kurasakan mataku hangat oleh genangan air mata. rasa rindu itu membuncah lagi malam ini. Ingin rasanya cepat-cepat bertemu dengannya hari besok, kembali menatap mata cokelatnya dan melihat senyum lembutnya. Suzy...

Suzy POV
Baiklah cukup setengah bulan aku ada di SMA itu. SMA International Seoul, yang berisi makhluk-makhluk tidak tahu aturan. Seharusnya aku bertugas untuk mengingatkan mereka tentang buruknya keluyuran malam-malam, yadongan, tentang sopan santun dan tertib aturan, tentang ough... terlalu banyak ilmu-ilmu aturan yang mereka lewatkan. Aku tidak kuat berada diantara mereka. Aku masih remaja. Usiaku baru 17 tahun. Takut tidak kuat nafsu, kalau aku memaksakan diri berada diantara mereka. Bukannya mereka yang mengikutiku, nanti malah aku yang mengikuti kebiasaan buruk mereka. Orang-orangnya juga menyebalkan, apalagi yang namja. Aku kan paling anti dekat sama namja. Tidak apa-apalah dibilang ice princess, di sorakin sok jual mahal, aku tidak perduli. Yang penting aku tidak dekat-dekat dengan mereka. Apalagi Sunggyu. aduh malas banget menghadapi namja seperti dia. Menyebalkannya setiap hari. Tapi untung saja aku bisa cuek. Katanya, dia namja terpopuler di sekolah. Aduh! Apanya yang populer coba, sopan santun saja tidak punya. Ganteng sih ganteng. Tapi mendingan Kim Myungsoo daripada Sunggyu. dia baik, sopan, dan tidak seperti Sunggyu. Hehe, ada sedikit rasa juga sih sama namja itu. Uh kan, baru 2 minggu udah suka sama namja. Aigoo. Hm... lelah juga sih bersikap pura-pura lembut dihadapan mereka, tapi setidaknya aku tidak merusak nama baik yeoja sopan dengan cara jalanku yang urakan dan tidak beraturan dan juga cara bicaraku yang ceplas ceplos. Aku jadi kangen teman-teman asrama, disana aku hidup lebih aman, lebih leluasa dan setiap detik waktuku lebih bermanfaat. Untuk mengingatkan mereka, kapan-kapan saja. Saat ini aku mau memperdalam ilmu kesopananku dulu. Aku segera menghubungi Eommaku di Busan.

“Yeoboseyo, Eomma... aku tidak jadi sekolah dikota. Aku boleh kan kembali ke Busan?” eomma langsung mengiyakan kemauanku. Aku menghela nafas lega. My village..... I’m Coming....!!

Sunggyu POV
Argh!!!
Hari ini aku dapat berita gempar. Berita yang berhasil menggemparkan seisi sekolah dan juga isi hatiku. Suzy memutuskan berhenti dari sekolah. Dan memilih melanjutkan sekolah di Busan. Ini benar-benar berita gempar. Aku bingung, mau diapakan peasaan ini setelah dia pergi. Kalau boleh jujur, baru kali ini aku merasakan suka pada yeoja terlalu dalam. Gara-gara, Suzy berbeda dengan yeoja-yeoja lain di sekolah ini. Bukan hanya wajahnya saja yang good looking, tapi sikapnya yang selalu menjaga diri dari namja, itu yang aku suka.  Pertama aku sempat heran dan merasa aneh dengan sikapnya selama ini. Bahkan pertama kali melihatnya, aku sempat merasa jijik dan benci. Akhir-akhir ini aku sadar, ternyata dialah yeoja idamanku. Aku salut, aku kagum. Rasa kagumku berujung pada sebuah perasaan yang sampai saat ini belum sempat kuberi nama. Perasaan yang selalu membuatku bersemangat pergi ke sekolah, sebuah perasaan yang setiap malam membuatku beranga tentangnya, sebuah perasaan yang selama ini membuatku terpuruk, karena pemilik hati itu akan pergi. Ah! Aku tidak mengerti,kenapa harus se mellow ini? Aku jadi menyesal, kenapa dari kemarin selalu mengganggunya? Bukannya melindunginya. Aku jadi menyesal tidak baik-baik padanya. Karena dengan cara baik-baik padanya, karena selalu membuatnya marah dan kesal itulah, caraku memperhatikannya.

“Sudahlah Sunggyu... sebuah perasaan tidak baik ditangisi. Sekarang lebih baik kamu minta maaf padanya, agar tidak ada kesan buruk tentangmu.” Myungsoo menasehatiku. Akuhanya mengangguk mengiyakan. Dan segera beranjak berdiri, tapi Myung mencekal lenganku. “Aku butuh senyummu setelah ini Gyu. Kita punya perasaan yang sama ke yeoja itu. Tapi aku yakin, setelah ini kita bisa menghadapi semuanya...” aku kaget. Lalu tertawa kecil, baru menyadari sahabatku satu ini juga suka sama ice princess itu. Dia kemudian menepuk pundakku.

“Move On!” bisiknya pelan. Aku tersenyum dan segera berlari menuju Suzy. Meminta maaf, dan mengucapkan salam perpisahan. Dia mengangguk lalu tersenyum manis, senyum yang aku lihat untuk terakhir kalinya.

***

Benar-benar perasaan dengan pertemuan yang sangat singkat. Jinjja!!! Baru kali ini aku spesies ice princess. Benar-benar menggetirkan. Haha... baru kali ini juga, aku mellow tentang perasaan, tapi baiklah, hari ini saatnya MOVE ON! Annyeonghi gaseyo Suzy-a...
-Sunggyu

Tidak ada lagi senyuman manis dan pemandangan bola mata coklat tua di pagi hari, yah... aku berharap semoga aku tetap semangat mengikuti pelajaran dikelas walau tanpa dia. *ehem... eciee....* ah, sudahlah. Relakan kepergannya. Kata Sungjong “Cinta sejati itu melepaskan...”
-Myungsoo

Huft!!! Akhirnya out juga! Annyeonghi gaseyo Myungsoo-ssi. Dan selamat! Kamu sudah berhasil membuat hatiku berbunga-bunga. Tapi perasaan ini tidak akan ku biarkan untuk terus tumbuh. Good bye all. Busan!!! I’m Coming!!!
-Suzy

Sejak kehadiran Suzy, teman-temanku jadi gila semua. Sunggyu pura-pura benci tapi sebenarnya suka, dan Myungsoo yang terang-terangan menampakkan rasa sukanya ke Suzy. Untung aku selamat dari perasaan itu. Hahaha.....
-Woohyun

-End-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar