Senin, 02 Mei 2016

[Nappeun Namja Pt.6] Marry You And Happy

Marry You and Happy

Cast     : Jeon Jungkook, Kim Taehyung, Lee Jinsol
Genre   : NC, Married Life, etc.
Length   : Chapter­­
Author   : Ms. Childish



One Month Later

Jungkook datang menemui Jinsol di rumahnya. Ia menyempatkan diri walau ia sangat sibuk dengan pekerjaannya. Ia harus membeli gaun pernikahan bersama Jinsol untuk minggu depan.

“Nuna. Aku ingin menemui Jinsol. Bolehkah aku mengajaknya jalan hari ini?” Tanya Jungkook saat istri Hoya menemui Jungkook.
“Baiklah. Silahkan masuk. Aku akan membangunkan Jinsol dulu. Dia tampak sangat lelah setelah kemarin dia syuting seharian.”

Jungkook berjalan melihat foto-foto Sungjong yang terpajang rapi di sekeliling ruang tamu itu. “Nuna. Apakah ini anakku? Benarkah dia anakku?” Tanya Jungkook sambil terus menatap foto Sungjong.
“Benar. Dia sebenarnya anak kandungmu. Jinsol tidak menggugurkannya. Kami pergi ke Amerika untuk menghindari pembicaraan tetangga. Dan kami baru kembali beberapa minggu yang lalu. Dan. Aku juga sudah tau ceritanya. Kau menyurh Jinsol menggugurkan kandungannya saat itu. kenapa?” Istri Hoya mendekati Jungkook dan menatap foto yang sama.
“Saat itu aku masih labil nuna. Aku hanya memikirkan pendidikanku. Dan jika orang tuaku tau bahwa aku mengamili anak orang amaka mereka tidak akan menyekolahkanku. Sekarang. Aku kembali untuknya. Untuk menikahinya. Tapi saat aku melihatnya datang bersama Jimin hyung dan melihatnya bahagia bersamanya, aku mulai putus asa dan menyerah. Aku tidak ingin mengganggunya lagi. Aku memutuskan untuk hidp sebagai orang asing baginya.” Jelas Jungkook.
“Jungkook? Eonni?” Jinsol baru saja turun setelah beberapa saat ia mempersiapkan diri.
Jungkook tercengang melihat penampilan Jinsol yang sangat berbeda dari sebelumnya. Entah apa yang membuatnya merasa berbeda.
“kenapa kau menatapku seperti itu? apa ada yang aneh denganku? Kau tidak menyukainya? Aku akan mengganti pakaianku.”
“jangan.” Jungkook menahan tangan Jinsol saat Jinsol hendak kembali ke kamarnya. “Kau sangat cantik. Aku menyukainya.” Pujinya sambil memeluk Jinsol.
“ehem… kalian. Sebaiknya kalian cepat pergi. Mencari apartemen dan gaun pengantin yang bagus dan nyaman untuk kalian.
“Eonni. Aku berangkat.”
“Iya. Jungkook jaga dia baik-baik. Dan jangan mengulangi kesalahan yang sama.”
“Arasseo nuna.”

Jungkook dan Jinsol sudah tiba di butik gaun pengantin. Jungkook benar-benar memilih yang terbaik untuk Jinsol. Ia mendatangi sebuah butik dari desainer terbaik di Korea. Jungkook melihat setiap gaun pengantin yang ada. Beberapa sudah Jinsol coba namun tak satupun yang membuatnya tertarik. Hingga akhirnya ia memilih sebuah gaun panjang dengan mutiara yang mengelilingi bagian pinggang gaun tersebut. Saat Jinsol mengenakannya Jungkook merasa dirinya benar-benar sedang menikah hari ini. ia beranjak dari tempat duduknya dan mendekati Jinsol. “Kau sangat cantik saat mengenakan gaun ini.” pujinya. Apa lagi yang akan Jungkook katakan? Dia lebih suka memuji Jinsol. “Setelah ini aku harap kita akan hidup bahagia tanpa ada permasalahan lagi.” Jungkook menarik pinggang Jinsol untuk merapat. Ia mendekatkan kepalanya untuk mencium bibir Jinsol. “Wae?” Tanya Jungkook saat Jinsol menjauhkan kepalanya.
“Ti-tidak. Jangan lakukan itu disini.” Jawab Jinsol sambil menundukkan kepalanya.
“Kalau begitu ayo kita lakukan itu di tempat lain.” Jinsol semakin bergetar saat mendengar ucapan Jungkook barusan.

Hari sudah mulai gelap. Matahari sudah kembali membenamkan sinarnya. Jinsol terlihat sangat lelah setelah ia memilih apartemen dan gaun pengantinnya. Tidak hanya itu, Jungkook tadi mengajaknya bermain di taman.
“Jinsol? Kita sudah sampai.” Jungkook mengayunkan lengan Jinsol beberapa kali namun gadis itu belum juga bangun. Jungkook segera keluar dari mobilnya dan menggendong Jinsol -seperti pangantin- masuk kedalam rumah kakaknya.
“Hyung… Nunaa…” teriak Jungkook dari depan pintu. “Nunaa!!! Hyuuungg!!!” teriak Jungkook sekali lagi. Beberapa saat kemudian pintu rumah itu terbuka.
“Kau sudah pulang? Masuklah dan bawa dia ke kamarnya.” Ujar Hoya.
“Ne. Hyung.” Jungkook membawa Jinsol ke kamarnya. Ia membaringkan gadis itu di tempat tidurnya. Jungkook menatap wajah Jinsol yang sedang tertidur sambil sesekali ia tersenyum. “Maafkan aku karena sudah pernah meninggalkanmu. Aku mencintaimu.” Jungkook mencium pipi kanan Jinsol dan beranjak pergi dari kamar Jinsol.

“Kau mau pulang?” Tanya Hoya yang dibalas dengan anggukan oleh Jungkook. “Menginaplah untuk hari ini. Ini sudah larut. Dan tidurlah di kamar Jinsol.”
“Hyung…”
“Aku mengijinkanmu tidur dengannya. Kau calon suaminya. Kau tunangannya. Tolong jaga dia baik-baik. Jangan tinggalkan dia lagi.” Ujar Hoya. Ia memeluk Jungkook dan mengusap punggung pria itu.


7 Days later
Jinsol tampak sangat cantik dengan gaun pengantin yang ia kenakan hari ini. Di sini. Di sebuah ruangan yang penuhi bunga ia menunggu seseorang yang akan menuntunnya ke altar. Ia ditemani oleh Sungjong. Anak itu dipangkunya di pahanya. Jinsol memeluk anak itu sambil sesekali mencium ujung rambutnya.
“Apakah setelah ini kau akan membawanya bersamamu?” Tanya istri Hoya sambil terus menatap Jinsol.
“Aku dan Jungkook berencana membawanya untuk tinggal bersama. Waeyo?”
“Bisakah kau meninggalkannya bersamaku? Aku akan merawatnya dengan baik. Kau tau aku tidak bisa memiliki anak lagi. Jadi bisakah aku memilikinya?”
“Eonni. Aku tidak akan memaksamu untuk mengembalikannya padaku. Bagaimanapun, kau adalah ibu baginya. Eonni. Dia bukan hanya anakku. Dia juga anakmu. Baginya, aku hanya adik dari appanya.”
“Jinsol.” Hoya memanggil dari pintu. Ia mengulurkan tangannya. Isyarat bahwa Jinsol harus pergi ke altar bersamanya. Jinsol segera menyerahkan Sungjong pada istri Hoya.
“Eonni. Jagalah dia baik-baik.” Istri Hoya mengangguk dan menggendong Sungjong.

Hari mulai gelap. Jinsol dan Jungkook baru saja tiba di apartemen baru yang akan mereka tinggali bersama. “Jungkook tunggu.” Suara Jinsol menghentikan gerakan Jungkook yang hendak membuka pintu mobilnya. Jinsol menatap lurus ke depan. Tanpa menoleh sedikit pun ke arah Jungkook. “Aku tidak tega membawa Sungjong bersama kita. Eonni tidak bisa memiliki anak. Dan yang Sungjong tau, ibunya adalah dia. Bukan aku. Bisakah kita meninggalkannya bersama oppa?” Tanya Jinsol.
“Kau ingin meninggalkan anak kita bersama oppamu? Jika itu yang kau inginkan, aku menyetujuinya. Kita akan memiliki anak yang baru setelah ini.” Jungkook mengusap rambut Jinsol sambil tersenyum. Mendengar itu, Jinsol seketika menoleh karah pria itu. Jungkook turun dan membukakan pintu di samping Jinsol. Pria itu menggendong Jinsol sampai di apartemennya.

Kini mereka sudah tiba di depan pintu apartemen. Jinsol membantu Jungkook membukakan pintu. Setelah pintu itu terbuka, Jungkook segera memasuki apartemennya dan membawa Jinsol masuk bersamanya. Jungkook membaringkan Jinsol di sebuah tempat tidur yang sudah ditaburi oleh bunga mawar diatasnya. Jinsol tampak sangat gugup. Walau ia sudah pernah melakukannya, tapi perasaannya masih sama seperti pertama kali ia melakukannya. Jungkook menindih tubuh mungil gadis itu. “Kau cantik. Sangat cantik. Apalagi disaat sepeti ini. Saat kau berbaring dibawahku. Apalagi saat kau mendesahkan namaku 6 tahun yang lalu.” Jungkook membelai rambut Jinsol yang berada di samping wajahnya.
‘Pria ini benar-benar membuatku malu.’ Rutuk Jinsol dalam hatinya saat ia merasakan pipinya mulai panas. ‘Benar-benar memalukan.’
“Malam ini kita akan mengulangnya kembali. Aku akan melakukannya sepanjang malam. Kau tahu? Waktu itu aku tidak ingin meninggalkanmu dan bermain secepat itu. Aku tidak bisa berlama-lama karena aku tidak ingin seorang pun tau apa yang kita lakukan. Jika aku bisa, aku akan bermain denganmu sepanjang malam. Dan malam ini, aku akan melakukannya bersama orang yang sama dengan status yang berbeda. Aku akan menghabiskan malam bersamamu. Aku mencintaimu. Jeon Jinsol.” Jungkook menurunkan kepalanya dan mencium leher Jinsol.
“ngghh..geli Kookhh...” Ujar Jinsol sambil mendorong dada bidang Jungkook. Namun dengan segera Jungkook memegangi lengan Jinsol agar Jinsol tidak bisa memberontak. Jungkook menciumi setiap inci tubuh gadis dibawahnya. Hingga kini ia berada di belahan dada Jinsol. Ia menciumi bagian itu. “Nghh… Kook…” sebuah desahan berhasil lolos dari bibir Jinsol.
“Kau ingin menggodaku sayang?” Jungkook mengangkat kepalanya dan menatap Jinsol. Ia memeluk Jinsol menciumi setiap bagian lehernya, tangannya berusaha membuka resleting baju pengantin yang masih digunakan Jinsol sejak tadi. Jinsol meremas rambut Jungkook untuk meluapkan perasaannya. Entah perasaan apa itu hanya dia yang tau.
Sreek~
Resleting itu dengan mudah Jungkook turunkan hingga full sampai bawah. Jungkook menurunkan pakaian Jinsol dan melemparnya begitu saja. “Kau masih sama seperti dulu. Tidak ada yang berubah. Kau masih sama sexy-nya seperti sebelumnya.” Jinsol mengalihkan pandangannya. Ia tidak bisa menatap Jungkook. Ia terlalu malu untuk menatapnya. Tangan Jungkook meraih pengait bra Jinsol dan melepasnya begitu saja. Ia kemudian menghisap gundukan itu seperti bayi yang sedang kehausan. Tangan kirinya meremas payudara yang lain. Naluri Jungkook benar-benar sudah berada di tingkat paling atas. Adik kecilnya sudah bangkit sejak tadi. “nghh… Kookieehh…” Jinsol tidak berhenti mendesahkan nama Jungkook dari tadi. Kewanitaannya pun sudah mulai basah. Jungkook semakin liar diatas tubuh istrinya. Tangannya mulai nakal. Ia menurunkan celana dalam Jinsol dan mengusap pelan kewanitaan Jinsol. Perlahan ia memasukkan jari tengahnya ke dalam kewanitaan Jinsol yang terasa basah itu. Jinsol meringis kesakitan saat tangan itu mesuk. Pahanya ia rapatkan kembali untuk menahan sakitnya. Jungkook tidak berhenti menyesap gundukan milik Jinsol hingga menimbulkan bercak kemerahan disana. Jungkook benar-benar sudah gila. Ia mengeluar masukkan jarinya dari kewanitaan Jinsol ia bahkan memasukkan 3 jarinya membuat Jinsol meracau tidak jelas. Beberapa saat kemudian cairan hangat keluar dari bagian kewanitaan Jinsol. Jungkook pun menjauhkan kepalanya dari payudara Jinsol dan menghisap semua cairan di kewanitaan Jinsol hingga bersih. “Ahhh….” Jinsol mendesah saat Jungkook menghisap kuat kewanitaannya.
Jungkook beralih ke bibir Jinsol dan mencium gadis di bawahnya. Ia berbagi cairan dimulutnya dengan Jinsol. Jijik. Yah Jinsol tidak pernah berpikir Jungkook akan segila ini. Tak lama, Jinsol mendorong Jungkook hingga ciumannya terlepas. “Kau curang. Pakaianmu masih lengkap. Sedangkan pakaianku sudah kau tanggalkan.” Ujar Jinsol iri.
“Kau iri padaku? baiklah.” Jungkook segera melepas semua pakaiannya hingga mereka sama-sama naked. Jungkook kembali menunduk dan mencium bibir Jinsol. Juniornya yang tegang tidak sengaja bergesekan dengan kewanitaan Jinsol. Terus begitu. Jungkook melebarkan paha Jinsol dengan kakinya.
“Kau…siap?” Tanya Jungkook ragu. Jinsol mengangguk pelan sambil menatap pria diatasnya. Tangannya memegang lengan Jungkook. Perlahan ia merasakan sakit di bagian kewanitaannya.
“Aaaaahh……” Cengkeramannya semakin kuat seiring dengan jeritannya saat junior Jungkook tertanam sempurna di dalam kewanitaannya. Air matanya mengalir dari pelupuk matanya sambil menahan sakit. Ini memang bukan pertama kalinya ia melakukan hubungan intim. Tapi itu terjadi 5 tahun yang lalu. Saat ia masih SMA. Sekarang ia sudah lulus kuliah dan sudah bekerja. Tentu saja semuanya berbeda.
“Sakitkah?” Tanya Jungkook sambil menghapus jejak air mata Jinsol. “Aku akan memulainya.” Lanjutnya. Jungkook mulai menggerakkan pinggulnya. Mengeluar masukkan benda keras miliknya yang berada di dalam tubuh Jinsol. Rasa sakit yang Jinsol rasakan semakin lama berubah menjadi sebuah kenikmatan. Apalagi disaat junior Jungkook mengenai titik terdalam pada dirinya. Racauannya pun semakin menjadi.
“Ahh… Kookkieeehh… deeper..” Racauan Jinsol terdengar jelas di telinga Jungkook. Hal itu semakin membuat naluri Jungkook meningkat. Jungkook semakin mempercepat tumbukannya di kewanitaan Jinsol. “Ahh… mmhh….” Desahan Jinsol memenuhi ruangan itu. tumbukan Jungkok semakin cepat hingga menimbulkan decitan pada tempat tidurnya. Desahan Jinsol dan Jungkook saling bersahutan seolah menjadi melodi yang sangat indah bagi keduanya.
Jungkook merasakan juniornya dijepit kuat di dalam tubuh Jinsol saat ia semakin kuat menumbuk kewanitaan istrinya. Juniornya pun terasa semakin membesar. “Kookiieehhh… aku keluar…” suara Jinsol terdengar semakin bergetar.
“Togetherhh…” jawab Jungkook. Ia mempercepat gerakannya hingga ia merasakan cairannya menyembur di dalam rahim istrinya. Pria itu memeluk Jinsol dan mencium keningnya. “Aku mencintaimu. Aku berjanji padamu. Aku tidak akan pernah pergi lagi darimu. Aku akan menjagamu. Kita akan membesarkan anak kita bersama-sama nanti. Aku berjanji padamu.” Ujar Jungkook. Jinsol menangis mendengarnya. Ia terharu. Jungkook berbeda dengan sebelumnya. Terakhir kali ia bertemu dengan Jungkook sebelum akhirnya mereka pergi dengan kehidupan masing-masing, Jungkook terlihat seperti pria brengsek. Jahat. Tapi sekarang ia merasakan ada sebuah perasaan yang hanya bisa ia mengerti melalui ucapan Jungkook barusan. Pria itu mencintainya. Harapannya sudah dikabulkan. Ayah dari Sungjong sekarang bertanggung jawab atas kesalahannya di masa lalu. Ayah Sungjong menikahinya. Yang ia harapkan hanya sebuah pernikahan dan pengakuan atas Sungjong. Tapi saat ini bukan hanya itu. Jungkook menikahi Jinsol atas dasar cinta dan perasaan. Bukan hanya karena rasa bersalahnya.
“Terima kasih kau sudah kembali. Aku juga merindukanmu. Aku juga mencintaimu. Jangan tinggalkan aku lagi.” Jinsol membalas pelukan Jungkook. Jinsol masih menangis. Tangisan bahagia.
“Tidurlah. Aku akan menemanimu. Mulai saat ini kau tidak akan sendirian lagi. Ada aku di sini.” Jungkook mencium bibir Jisol sekilas dan berbaring disamping Jinsol tanpa melepaskan juniornya dari kewanitaan Jinsol.

Malam itu. Aku merasakan semuanya. Perasaan sakit yang pernah aku berikan padamu dulu. Aku merasakannya. Saat aku meninggalkanmu dalam keadaan hamil. Aku menyesal. Aku menyesal karena saat aku kembali aku tidak menemukanmu. Dan saat kau muncul dihadapanku, kau sudah menjalin hubungan dengan Jimin hyung. Aku berjanji tidak akan meninggalkanmu lagi. Aku akan selalu menemanimu. Aku mencintaimu. Aku akan selalu mencintaimu. Jinsol. -Jungkook-

Aku bersyukur kau kembali. Maafkan aku karena aku bersikap kasar padamu saat itu. Aku masih belum bisa melupakan kejadian di sekolah malam itu. Kau seperti pria brengsek saat kau meninggalkanku dalam keadaan berantakan. Kau seperti pria brengsek saat kau meninggalkanku bersama bayi di rahimku saat itu. Tapi aku bersyukur saat aku tau kau kembali untukku. Untuk menebus semua kesalahanmu. Tapi aku lebih bahagia lagi karena kau menikahiku bukan hanya untuk bertanggung jawab. Tapi karena kau mencintaiku. -Jinsol-

Hiduplah bahagia. Jangan pernah menangis lagi. Aku ada di sini kapan pun kau membutuhkanku. Karena aku adalah sahabatmu. Sahabat kecilmu. Aku akan menemanimu saat kau merasa sendiri. Aku akan menjadi sahabat yang baik. Aku akan menyayangimu. Seperti Yein yang selalu ada untukmu. -Jimin-


END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar