Senin, 04 April 2016

Because I Born To Be Yours Part 6


Title             : Because I Born To Be Yours Part 6
Main Cast    : MyungYeon Couple
Other Cast   :
-          Park Hyojoon as Jiyeon appa
-          Han Jimin as Jiyeon eomma
-          Kim Sunggyu (Infinite) as Myungsoo appa
-          Song Jihyo as Myungsoo eomma
-          Nam Woohyun (Infinite) as Gyuri appa (Jiyeon appa)
-          Jung Eunji (Apink) as Gyuri eomma (Jiyeon eomma)
-          Nam Gyuri as Jiyeon’s friend and Jiyeon-i dongsaeng
-          Lee Joon (MBlaq) as Myungsoo’s asisten
-          JB / Im Jae Bum (GOT7) as Jiyeon’s friend
-          Henry Lau (Super Junior M) as Jiyeon’s friend
Genre          : Married Life, School Life, and other
Rate             : 17+
Length         : Part
Author         : Nam Ohyun

Kandungan Jiyeon sudah berusia 8 bulan. Satu bulan lagi dia akan melahirkan. Hari ini Jiyeon akan memeriksakan kandungannya ke rumah sakit. Ia mengajak Myungsoo, namun Myungsoo sedang sibuk. Jiyeon terus memaksa agar Myungsoo mau mengantarnya.
“Apakah pekerjaan itu lebih penting dariku dan calon anakku? Atau kau sudah tidak sayang lagi padaku dan anakku?”
“Mwo? Anakmu? Yak!! Itu anakku juga. Aku yang membuatnya. Kalau bukan karena aku kau tidak akan hamil.” Mendengar itu, mata Jiyeon menjadi berkaca-kaca dan akhirnya ia pergi meninggalkan ruangan Myungsoo sambil meneteskan air matanya. “Ya!! Chagi… Maksudku tidak seperti itu. Ya! Ya! Ya!” panggil Myungsoo sambil berteriak. “Lee Joon-a, tolong kau hentikan Jiyeon sekarang. Katakan aku akan mengantarnya.” Ujar Myungsoo melalui sambungan teleponnya. Ia berjalan tergesa-gesa menyusul Jiyeon. Myungsoo sedikit berlari sesampainya di parkiran. Ia melihat Jiyeon yang sedang menangis di dalam mobil. Myungsoo membuka pintu mobil dan mengambil alih kursi kemudi. “Chagi mianhae…” ujar Myungsoo sambil menggenggam tangan Jiyeon. Namun dengan segera Jiyeon menyingkirkan tangannya dari genggaman Myungsoo. “Chagi… aku akan mengantarmu ke rumah sakit. Jangan marah ne…” ujar Myungsoo. Jiyeon mengalihkan pandangannya menghadap ke luar jendela.
∞∞∞
Mereka telah sampai di depan sebuah rumah sakit. Jiyeon masih marah dengan Myungsoo. Namun perlahan, saat Jiyeon mulai melangkah masuk ia tiba-tiba memeluk lengan Myungsoo. Entah ia hanya ingin terlihat seperti pasangan romantic atau memang itu keinginannya sendiri.
Kini nama Jiyeon telah di panggil. Jiyeon dan Myungsoo melangkah memasuki ruangan dokter yang memang dokter tersebut dulunya adalah teman kuliah Myungsoo. Selang beberapa menit kemudian Myungsoo dan Jiyeon akhirnya pergi meninggalkan rumah sakit. “Kau mau pulang, atau pergi kerumah orang tuamu?” Tanya Myungsoo santai sambil melihat kearah Jiyeon sekilas.
“Kemana saja asal aku tidak kesepian disana.” Jawab Jiyeon.
“Baiklah, aku akan mengantarmu ke rumah orang tuamu. Disana ada Gyuri yang mau menemanimu.”
∞∞∞
Night
Jiyeon dan Myungsoo kini tengah tertidur. Tiba-tiba saja Jiyeon terbangun dan pergi ke dapur. Ia melangkah mendekati kulkas. Ia mencari sesuatu disana, namun sesuatu yang dicarinya tidak ada disana, dan tidak akan ada disana. Ia kemudian kembali ke kamarnya dan membangunkan Myungsoo. “Oppa… aku ingin Shushi…” ujar Jiyeon. Myungsoo hanya mengeluarkan sebuah lenguhan pelan, tanda bahwa ia baru tersadar dari tidurnya. “Oppa belikan aku shushi…” rengek Jiyeon lagi.
“Ini masih tengah malam chagi… besok saja yah…” Myungsoo mengusap pelan rambut Jiyeon.
“Tapi aku maunya sekarang.”
“Besok aku belikan kamu shushi yang banyak.”
“Ya sudah lah. Aku akan mencarinya sendiri.” Jiyeon berjalan mendekati lemari pakaiannya dan mengambil mantel cokelat. Myungsoo yang melihat itu segera bangun dan menahan tangan Jiyeon agar tidak pergi.
“Chagi, ini masih tengah malam. Besok aku akan membelikanmu shushi.”
“Lepaskan aku oppa. Kau memang tidak pernah sayang padaku dan anakku. Atau kau menikahiku kembali hanya karena kau kasihan padaku? kau hanya tidak ingin anak ini terlahir tanpa ayah. Dan kau-”
“Chagi!” bentak Myungsoo menghentikan ucapan Jiyeon. “Aku mencintaimu. Tulus. Aku menikahimu kembali karena aku masih mencintaimu.” Lanjut Myungsoo lembut. Ia menatap mata Jiyeon. “Aku akan membelikanmu shushi sekarang. Tunggulah hingga aku kembali.” Ujar Myungsoo. Ia mengambil mantel hitamnya dan menyambar kunci mobilnya.
∞∞∞
“Dimana ada orang menjual shushi? Lagi pula ini tengah malam. Ah iya. Tadi kan eomma bilang ia sedang membuat shushi. Sebaiknya aku menghubungi eomma agar aku tidak perlu mencari jauh-jauh.” Gumam Myungsoo sambil melajukan mobilnya menuju kediaman appanya.
“Eomma!!!” teriak Myungsoo dari luar pintu. Ia berteriak beberapa kali hingga akhirnya pintu itu terbuka.
“Tuan Myungsoo? Ada apa tengah malam begini datang kesini?” Tanya seseorang disana.
“Apakah shushi yang eomma buat tadi masih ada? Jiyeon sedang menginginkan shushi.” ucap Myungsoo.
“Ada. Sebentar saya ambilkan dulu.” Wanita itu berjalan menuju ke arah dapur dan mengambil semua shushi yang dibuat nyonyanya tadi. “Ini tuan. Semoga nyonya Jiyeon menukainya.” Ujar wanita itu sambil memberikan rantang berisi shushi. Myungsoo segera berpamitan dan kembali ke rumah.
Sesampainya di rumah, Myungsoo melihat Jiyeon sedang duduk memeluk lututnya.”Oppa? kenapa lama sekali?” tanyanya. Tampak sekali bahwa yeoja itu tengah khawatir.
“Kau kenapa hm? Aku membawakanmu shushi yang kau minta.” Jawab Myungsoo sambil mengangkat rantang yang dibawanya dari rumah orang tuanya. Myungsoo berjalan mendekati Jiyeon di kasurnya dan meletakkan rantang itu di nakas. Jiyeon segera memeluk Myungsoo saat Myungsoo sudah berada dekat dengannya. Jiyeon menangis dalam pelukan lembut suaminya itu. Myungsoo mengusap rambut dan penuh kasih sayang. “Kau kenapa hm? Kenapa menangis?” Tanya Myungsoo.
“Aku ingin berada di sampingmu oppa. Jangan tinggalkan aku lagi. Aku takut sendirian disini.”
“Kau tidak sendirian. Kan masih ada Lee Joon dan ahjumma.”
“Tapi aku ingin bersamamu.”
“Baiklah. Aku tidak akan pergi lagi. Sekarang kau tidur. Ini masih tengah malam.” Myungsoo membaringkan Jiyeon kemudian menaikkan selimutnya hingga menutupi dada Jiyeon.
∞∞∞
^6 Years Later^

“Daddy!” panggil kedua anak kembar sambil berlari menuju orang tuanya.
“Uuh… jagoan daddy. Bagaimana hari ini?” Tanya Myungsoo sambil menggendong anak laki-lakinya yang bernama Kim Taehyung itu.
“Tadi temanku memukul Taehee. Tapi aku melindunginya daddy.” Jawab anak itu dengan suara imutnya.
“Daddy tidak menanyaiku? Daddy tidak sayang padaku?” Tanya anak perempuan Myungsoo. Namanya Kim Taehee. Saudara kembar Taehyung. Myungsoo segera merendahkan dirinya dan menggendong Taehee di sebelah kirinya. “Princess daddy sepertinya sedang cemburu dengan kakaknya sendiri. Bagaimana sekolahmu hari ini?” Tanya Myungsoo pada Taehee.
“Aku tadi bernyanyi bersama V oppa di depan kelas. Ibu guru memberiku ini.” ujar Taehee sambil menunjukkan sebuah jepit rambut yang sangat indah pemberian gurunya.
“Anak-anak daddy mau pulang atau makan dulu?”
“Kami ingin pulang. Kami merindukan mommy.” Jawab kedua anak manis itu bersamaan.
“Baiklah, ayo kita pulang.” Myungsoo pergi menuju mobilnya dan membawa putra putrinya pulang.

“Mommy!” seru Taehee dan Taehyung bersamaan saat tiba di rumah.
“Waah anak-anak mommy sudah pulang? Kalian sudah makan?” Tanya Jiyeon sambil mengusap kedua ujung kepala anak-anaknya. Kedua anak itu menggeleng. “Kami ingin makan masakan mommy.” Jawab keduanya bersamaan. Anak kembar yang menggemaskan, imut, lucu, tampan dan cantik. “Baiklah kalau begitu. Kalian ganti baju dulu ya. Mommy akan menyiapkan makan siang untuk kalian.” Jiyeon tersenyum sambil menatap kepergian anak-anaknya yang sedang menuju ke kamarnya.
“Istri yang hebat. Terima kasih.” Ujar Myungsoo sambil mencium pipi istrinya.
“Aku akan menyiapkan makan siang untuk kalian.”

∞∞∞
             Malam telah tiba. Jiyeon sedang menemani Taehee dan Taehyung tidur. Myungsoo memasuki kamar putra putrinya untuk memastikan kalau Jiyeon tidak tidur bersama mereka. Myungsoo selalu saja cemburu jika Jiyeon tidur bersama putra putrinya. Jiyeon mengisyaratkan pada suaminya untuk tidak bersuara. Beberapa detik kemudian ia turun dari tempat tidur Taehee dan Taehyung. Saat Myungsoo dan Jiyeon tiba di luar, Myungsoo segera menggendong Jiyeon dan membawanya ke kamarnya.
“Terima kasih sudah memberikan aku putra dan putri yang cantik, tampan, imut dan lucu.” Ujar Myungsoo sambil membaringkan Jiyeon di tempat tidurnya.
“Sama-sama suamiku.” Jawab Jiyeon.
“Kau ingin membuatkanku dua anak kembar lagi?” Tanya Myungsoo. Sedetik kemudian ia mencium bibir Jiyeon dan menyentuh istrinya lebih dalam.

-END-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar